MENJELANG BADAI

 

Angin meraung dari balik jendela

Kopi tak lagi menguarkan aroma

Asap rokok di asbak pun telah lama hilang

Dua insan duduk ditemani cangkir-cangkir kosong

bersama hati yang semakin kopong

 

Perasaan mereka sama-sama membeku

Dingin dan keras bagai es membatu

Berlindung di balik benteng keegoisan

Cinta yang dulu jadi pegangan

Kini hanya bayang-bayang kenangan

 

Suara terkunci bagai dalam sel tahanan

Kata-kata hilang ditelan kebisuan

Kalah dari petir yang menyambar pelataran

meneriakkan aneka tuduhan

Tak ada lagi kedamaian

 

Luka di hati saling mereka torehkan

Tanpa maaf, perlihatkan keangkuhan

Tanpa cinta, tunjukkan ketidakpekaan

Menghunjam dalam rutinitas keseharian

 

Badai berkecamuk dalam dada

Membaurkan rasa yang meretih

Haruskah perpisahan dijadikan jawaban?

Sementara hujan datang tanpa undangan

Hati mereka pun semakin hampa



Depok, 28 Desember 2020

0 Comments