Penggunaan Tanda Baca yang Paling Sering


Penggunaan tanda baca pada suatu naskah tertulis sangat penting. Tanda inilah yang dipakai untuk menunjukkan tata kata atau struktur kalimat dalam suatu tulisan atau ejaan. Penempatan tanda baca yang tepat akan membantu pembaca agar dapat memahami isi suatu tulisan serta pemikiran penulisnya. 



Tanda Baca Titik, seru, Tanda Tanya, Koma
Tanda Baca
Selain fungsi khusus masing-masing, penggunaan tanda baca memiliki beberapa fungsi secara umum, yaitu :

  • Mengatur jeda dan intonasi dalam pembacaan suatu kalimat;
  • Mempertegas bentuk kalimat (apakah itu kalimat perintah, kalimat tanya, dan lain-lain);
  • menunjukkan  tata kata atau struktur kalimat dalam suatu tulisan 

Ada tanda baca yang lebih sering digunakan daripada yang lain. Berikut adalah jenis-jenis tanda baca tersebut beserta penjelasannya.

1. Tanda Titik (.)
Tanda ini memiliki beberapa fungsi ketika digunakan dalam tulisan atau kalimat, tergantung di mana ditempatkan. Beberapa fungsi penggunaan tanda titik (.) adalah  sebagai berikut:
  • Pada akhir kalimat atau tulisan yang bentuknya bukan seruan atau pertanyaan. Contoh : Ibuku guru Matematika.
  • Pada akhir singkatan nama, gelar, jabatan, pangkat dan sapaan seseorang. Contoh : Fiane N. Setiady. 
  • Di belakang angka atau huruf yang terapat dalam suatu daftar, bagan, atau ikhtisar.
  • Memisahkan angka yang menunjuk waktu seperti jam, menit dan detik.
  • Digunakan pada daftar pustaka, Letak tanda titik ini adalah diantara nama penulis, dan judul tulisan yang tidak diakhiri dengan tanda tanya atau tanda seru. Contoh : NurulhafifahFiane. Analisis Kepuasan, Motivasi Kerja dan Komitmen Pegawai untuk Menekan Intensi Employee Turnover (Studi Kasus di Rumah Sakit AMC. 2008.
  • digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh : Jumlah murid di sekolah itu ada 1.240 orang.
  • Dialog tanpa narasi harus diakhiri dengan titik (1) dan menggambarkan tingkah tokoh yang berdialog (2)
    Contoh (1) "Aku mencintaimu."
    Contoh (2) "Aku mencintaimu." Sophie menunduk setelah berkata seperti itu.

Tanda titik tidak digunakan dalam kasus berikut:
  • Pada akhir judul yang berupa kerangka karangan, judul tabel , judul lampiran, dan sebagainya.
  • Untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah. Contoh : Nama Ivan terdapat pada halaman 1234 dalam buku itu.
  • Tanda titik tidak dipakai di belakang nama dan alamat pengirim, penerima, serta tanggal surat.

2. Tanda koma (,)
Tanda baca kedua yang paling sering ditemukan pada naskah yaitu tanda koma. Aturan penggunaan tanda (,) adalah sebagai berikut :

  • Sebagai pemisah antara dua kalimat setara. Contoh : Dia bukan anak Pak Halim, melainkan anak Pak Marwan.
  • Digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh  Saya hendak membeli pulpen, buku, pensil dan kertas.
  • Sebagai pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu ditulis lebih dahulu dari induk kalimat. Contoh : Kalau diundang, saya akan datang.
  • Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk  "meskipun begitu", "sebaliknya", “oleh karena itu”, "tetapi", “lagi pula”, "sehubungan dengan itu", "jadi", “akan tetapi”, dan lain-lain. 
  • Sebagai kata pemisah seperti "ya", "wah", “oh ya”, “oh”, “aduh”, dan lain-lain, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh : Wah, cantiknya anak Ibu!
  • Tanda koma digunakan pada dialog tag (frasa yang mengikuti ucap, bisik dll) dalam sebuah dialog. Contoh : "Bukan keinginanku tuk mengusirmu," ucap Adrian.
  • Digunakan  di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal (titimangsa), dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
  • Digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
  • Digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
  • Digunakan untuk  mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

3. Tanda Seru (!)
Penggunaan tanda seru yaitu:
  • Digunakan  diakhir kalimat perintah. Contoh : Angkat tangan!
  • Digunakan diakhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan ketakjuban, kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contoh : Keren!
  • Digunakan saat seseorang berteriak atau membentak, juga digunakan untuk onomatope. Contoh : Brak!
4. Tanda Tanya (?)
Penggunaan tanda Tanya adalah sebagai berikut:
  • Digunakan di akhir kalimat tanya. Contoh : Siapa namamu?
  • Digunakan di dalam kurung, untuk menyatakan bila ada bagian kalimat yang masih belum pasti kebenarannya/disangsikan. Contoh : Ia lahir pada tahun 1983 (?)
5. Tanda Petik (“...”)
Tanda petik digunakan untuk:
  • Mengapit dialog langsung. Contoh : "Aku ingin pergi ke kebun binatang."
  • Mengapit judul karangan, syair, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh : Salah satu tulisannya terdapat pada buku "Dua Sisi"
  • Mengapit kata yang memiliki kekhususan arti atau istilah ilmiah yang kurang terkenal. Contoh: Dia dikenal dengan julukan “master lukis”
6. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis digunakan :
  • dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus. Contoh : "Maka ... bagaimana mungkin berharap kau mencintaiku?"
  • bila ada bagian yang dihilangkan dari suatu kalimat atau naskah. Contoh : ... buku itu ada padanya kemarin malam.
Sebenarnya masih ada beberapa tanda baca lagi yang belum dijelaskan di sini. Namun, inilah penggunaan tanda baca yang paling sering ditemui. 

0 Comments