Review Buku: The Grand Sophy Karya Georgette Hayer

 

The_Grand_Sophy


Judul: The Grand Sophy


Pengarang: Georgette Heyer


ISBN: 978-602-385-256-7


Penerbit: Noura Books


Penerjemah: Nuraini Mastura


Penyunting: Yuniasari Shinta Dewi & Yuli Pritania


Jumlah halaman: 556


 


Sinopsis:


Kedatangan Sophy yang disebut-sebut sebagai gadis mungil, mandiri, dan tidak pernah mencari gara-gara begitu mengejutkan keluarga Ombersley. Pertama, gadis itu sama sekali tidak mungil-tingginya 175 senti! Kedua, tidak pernah mencari gara-gara mungkin perlu dipikir ulang, karena kedatangan gadis itu justru membuat gempar! Dia memberi para sepupu kecilnya hadiah seekor monyet, membawa anjing greyhound sebagai peliharaan, dan bertanya di mana dia bisa menyewa istal untuk menampung kuda-kuda gagah miliknya! Sophy sendiri hanya perlu menghabiskan waktu sehari bersama keluarga adik ayahnya itu untuk tahu mereka semua terlibat dalam banyak masalah: dari kisah percintaan para sepupunya yang rumit hingga utang-piutang yang melilit. Sophy mungkin memang terlahir untuk menyelesaikan masalah, tapi cara yang dia gunakan selalu saja memancing skandal. Inilah yang membuat Charles, putra sulung Ombersley, bertekad mencarikan suami secepatnya untuk Sophy demi menjauhkan gadis itu dari rumahnya. Namun, benarkah itu yang dia inginkan?


 


🌷🌷🌷


 


The Grand Sophy merupakan kisah romance klasik yang pertama kali diterbitkan tahun 1950. Dibuka dengan kedatangan Sir Horace, ayah Sophy, yang menemui adiknya, Lady Ombersley, dengan tujuan menitipkan Sophy selama dia pergi ke Brazil. Selain itu, Sir Horace pun meminta sang adik untuk  mencarikan suami yang pantas untuk Sophy. Pada awalnya, novel ini terkesan bertele-tele, dengan aneka adegan dan dialog ke sana kemari. Namun, saya tidak bisa berhenti membacanya.


 


Sosok Sophy yang menarik, cerdik, anggun, tetapi suka semaunya sendiri, memberikan warna dan keceriaan di rumah tangga Ombersley. Walau tingkahnya banyak mendobrak kebiasaan masyarakat Inggris, sehingga hampir dipastikan bisa mengundang skandal. Seperti ketika dilarang Charles membeli kereta kuda sendiri, Sophy justru mencuri kereta kuda Charles. Atau dengan berani, ketika dia pergi menghadapi lintah darat sendirian, tanpa pendamping kecuali sais kereta kuda sewaan.


 


Charles, di lain pihak merupakan sosok yang keras di luar, lembut di dalam. Serius, tegas, mudah marah, tetapi sangat sayang pada keluarganya. Namun, tetap saja, dia sering disalahpahami oleh adik-adiknya dan dicap sebagai diktator. Hubungan Charles dan adiknya (terutama yang sudah cukup besar) tidak terlalu dekat. Apalagi Charles kemudian tampil mengambil alih tanggung jawab kepala keluarga, setelah sang ayah kehilangan perannya. Semua yang terjadi di keluarga Lord Ombersley pun berada di bawah kendalinya. Bahkan, sang ibu--Lady Ombersley--digambarkan tidak berani mengambil keputusan tanpa persetujuan Charles.


 


Hal ini tergambar dalam dialog Lady Ombersley, "Aku tak ingin kau berpikir--memberimu alasan untuk beranggapan bahwa Charles anak yang bertabiat burukm sebab jelas dia tidak demikian, kecuali jika sedang marah, dan harus kita akui sudah banyak masalah yang menguji kesabarannya. Itu sebabnya aku tidak kuasa merasa, Horace Sayang, bahwa jika dia tidak suka aku mengurusi Sophia untukmu, maka aku sebaiknya tidak mengganggunya." (hlm. 18)


 


Bila biasanya cerita romance terfokus pada hubungan hero dan heroine, maka di novel ini, terasa lebih dari itu. Banyak sekali subplot-nya, yang membuat hubungan Sophy-Charles seakan bukanlah cerita utama. Namun, penulis dengan cerdas menjalin benang-benang cerita saling bertautan membuat kisahnya semakin lama semakin seru untuk diikuti. Mengikuti tingkah Sophy sepanjang cerita tidak terasa melelahkan, justru mengasyikkan.


Bila kalian ingin membaca novel yang tidak melulu mengurusi masalah percintaan, novel ini bisa dijadikan bahan bacaan yang recomended. Di dalamnya, terdapat intrik keluarga, persabahatan, persaingan, sastra (puisi dan drama), bahkan hukum.


Saya selalu menyukai karya-karya Georgette Hayer, dan The Grand Sophy bisa dikatakan merupakan salah satu favorit saya. Riset cerita yang dilakukan penulis tidak setengah-setengah. Bisa dikatakan, ini juga termasuk salah satu ciri khas Georgette Heyer, karena di novel-novelnya yang lain pun selalu terdapat banyak catatan kaki. Hal ini tentu tidak aneh, karena Georgette Heyer dikenal sebagai penulis multigenre yang cerdas, mulai dari thriller sampai romance.

0 Comments